. chee titatita: Penciptaan yang Berpasang-pasangan

About me

Foto saya
Orang tua ku ,Temen-temen baek ku tau segalanya bout "ifteeta ", dan anda yang akan menilai saiia sendiri...
Feeds RSS
Feeds RSS

Penciptaan yang Berpasang-pasangan

"Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)
Sekilas melihat judulnya , mungkin teman-teman akan berfikir tentang pacaran,pernikahan, mmm atau segalanya tentang cowok dan cewek, eits.. jangan salah paham dulu teman… bener juga sih, tapi akn dipaparkan suatu fakta tentang keajaiban makna Ayat suci Al-Qur’an diatas
Seperti ini…
Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan,cowok dan cewek, atau mungkin jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas, tidak hanya sebatas yang kita ketahui tentang pasangan yang identik dikaitkan dengan “cowok dan cewek” ,Namun kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.
Sumber
http://www.KeajaibanAl-Qur;an.com
http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205 Read More...